Sedekah Darah, Sedekah Itu Bisa Macam-macam

Kemarin, Saya sedang donor di PMI. Artinya, saya sedang sedekah darah. Hehehe…

Ya, banyak hal yang bisa kita sedekahkan. Termasuk juga darah.

Beberapa hari yang lalu, teman saya cerita saat dia sedang donor, katanya ada yang butuh darah b. ada pasien kritis yang butuh golongan darah  b. sayangnya, kebetulan stok kosong. Dan lebih sayangnya lagi, teman saya yang donor golongan darahnya bukan B, melainkan O.

Dan katanya lagi, sekarang darah O sudah tak bisa diterima untuk semua golongan darah.  Harus jenisnya sama katanya.

Lalu, esok paginya saya dapat kabar bahwa pasien kritis yang butuh darah B itu akhirnya meninggal. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga husnul khotimah.

Mendengar itu, saya pun jadi turut berduka. Alhasil, saya pun ikut donor kemarin, tapi golongan darah saya juga bukan B, melainkan A. Apalagi sudah lama tak donor darah. Jadi, ini kesempatan bagus untuk bantu sesama yang membutuhkan darah.

Pernah dengar penelitiannya Masaru Emoto tentang molekul air? Jika pernah, Saya rasa Anda sudah paham berarti ya. Kalau belum, saya jelaskan sekilas.

Ilmuwan dari Jepang ini meneliti tentang air bahwa saat air diucapkan kata-kata positif, air itu menjadi kristal heksagonal berkilauan yang sangat indah. Begitu juga sebaliknya. Jika diucapkan kata-kata negatif, maka kristalnya hancur. Bahkan tak berbentuk sama sekali.

Lantas, apa hubungannya dengan donor darah? Ya, ada. Di sini saya kaitkan bahwa tubuh manusia itu 70% mengandung air. Termasuk juga darah mengandung air.

Bayangkan, jika kita sering berucap hal positif, terlebih lagi mengakses perasaan positif, merasa bahagia, tenang, damai, dan hal-hal positif lainnya, tentu darah kita jadi berkualitas jauh lebih baik, bukan?

Lantas, jika saat donor kita bisa mengakses hal-hal positif demikian, bukankah darah kita juga bagus? Lalu, jika diberikan kepada pasien, kira-kira apa yang terjadi? Apakah berpengaruh positif pada pasien tersebut?

Nah, kalau soal ini saya belum tahu. Saya belum pernah dengar penelitiannya. Jika dilogika, harusnya kan berpengaruh ya? Dan saat berpengaruh, bisa juga berdampak pada percepatan kesembuhan, bahkan emosi positif.

Adakah yang tahu hal ini? Barangkali ada yang tahu, bisa share ya. Silahkan komen di bawah ya…