Yang Dirasakan, Itulah Yang Didoakan
Yang Dirasakan, Itulah Yang Didoakan – Kemarin, Saya nulis status singkat tentang Rasamu adalah Doamu. Dan ini juga termasuk sudah Saya buat di video youtube Saya
Hanya saja, masih ada beberapa sahabat yang belum paham akan hal ini, meski sebagian besar sudah paham
Mungkin, yang belum paham ya mereka belum nonton video Saya yang tentang ini.
Baiklah, Saya akan jelaskan di sini dengan judul yang berbeda.
Jadi, begini. Berdoa itu sebenarnya bukan di wilayah ucapan, tapi di wilayah rasa.
Kalau misalnya Anda berdoa agar rezekinya berlimpah, tapi perasaan yang Anda pancarkan ke alam semesta adalah rasa kekurangan, rasa kere, rasa miskin, ya mana bisa berlimpah
Itu tidak selaras namanya. Anda berdoa ingin berlimpah, tapi perasaan Anda kekurangan atau miskin.
Dan perlu Anda tahu, perasaan Anda inilah yang dianggap sebagai doa. Bukan ucapan Anda.
Misalnya, Anda sholat dhuha yang tujuannya untuk keberlimpahan rezeki. Lantas, setelah Anda sholat, Anda buka dompet Anda dan kosong, tak ada uangnya
Lalu, Anda merasa, wah, nggak punya uang, waduh, dompet kosong, dst. Ya itu yang diijabah.
Doa yang Anda ucapkan menjadi batal karena perasaan Anda tidak selaras.
Itulah sebabnya, Saya sering katakan bahwa akseslah rasa kaya, akseslah rasa berlimpah, akseslah rasa punya uang, itu adalah doa yang sesungguhnya
Mungkin, timbul pertanyaan, bagaimana bisa akses rasa kaya dan berlimpah lha wong faktanya memang tak punya uang.
Begini, rasa berlimpah itu perlu dimunculkan dengan beragam cara. Jika tak punya uang, maka cari sarana atau media lain yang bisa membuat Anda merasa berlimpah
Misalnya, Anda masih sehat, artinya Anda tak perlu keluar uang untuk berobat karena Anda sehat.
Buat apa berobat lha wong Anda saja sehat, tidak sakit. Kalau sakit, ya baru berobat.
Contoh lain lagi, Anda masih bisa makan, artinya Anda bisa mengakses rasa berlimpah karena Anda masih bisa makan dibanding dengan orang-orang di luar sana yang tidak bisa makan, dan sebagainya
Jadi, yang dikases adalah soal rasa. Dan rasa tidak pernah bohong. Hehehe.
Meski Anda punya uang sedikit menurut Anda, tapi Anda perlu ciptakan rasa berlimpah di dalam diri Anda dibanding Anda tak punya uang sama sekali
Jadi, pandai-pandailah untuk membuat alasan positif agar Anda bisa memanipulasi rasa keberlimpahan di dalam diri Anda
Ya, saya sebut manipulasi karena rasa adalah hal abstrak. Tidak tampak. Dan Anda bisa membuat-buatnya sendiri
Jangan terpengaruh pada fakta kemiskinan atau kekurangan dalam hidup Anda saat ini. Karena itu semua adalah sementara dan bisa berubah ketika Anda bisa mengubah rasa di dalam diri Anda.
Dan tentunya, semua itu akan berubah ketika Anda bisa mengubah apa-apa yang ada di dalam diri Anda
Dan ini sesuai dengan kata Nabi bahwa Aku (Allah), sesuai dengan prasangka hamba-Ku.
Maka, berprasangkalah yang baik dan memberdayakan, maka hidup Anda pun cepat atau lambat akan lebih berdaya dibanding saat ini
Boleh Anda share tulisan ini jika dirasa bermanfaat