Uang Itu Mengalir Jangan Ditahan Ketat-Ketat

Tidak mudah untuk memahami sampai ke relung hati yang terdalam, apalagi mempraktekkannya.  Ya, begitulah bagi orang yang belum tergugah kesadarannya.

Begitu banyak orang merasa berat untuk mengeluarkan uangnya hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mau makan saja milih-milih makanan yang hemat, irit, harganya murah, terjangkau, bahkan ada rasa cenderung pelit pada diri sendiri.

Secara logika, uang yang dikeluarkan, padahal hanya sekadar untuk kebutuhannya sendiri, uangnya bisa berkurang. Ya, begitulah logikanya.

Padahal, jika punya kesadaran dan paham bahwa uang itu sifatnya mengalir, maka tidak akan kesulitan keuangan. Dulu, Saya sudah membuat video tentang ini.

Jika Anda mengeluarkan uang untuk beli makanan, beli minuman, beli baju, beli HP baru, beli sepatu baru, maka nanti pun uang yang sudah Anda keluarkan untuk membeli barang-barang tersebut, akan kembali lagi.

Bahkan, bisa saja jumlahnya lebih besar nominalnya ketimbang yang Anda keluarkan.

Nah, kesadaran inilah yang perlu dipupuk agar tetap konsisten dan tidak bergeser lalu kembali pada konsep lama, yaitu merasa sayang untuk mengeluarkan uang.

Uang itu mesti dinikmati, jangan terlalu diirit, jangan terlalu diketati, nanti uang yang lain enggan datang pada hidup Anda.

Segalanya sifatnya mengalir. Sebab, energi itu memang mengalir. Energi listrik, energi air, pernafasan kita, ada keluar masuk, peredaran darah kita juga mengalir. Anda makan, makanan dicerna dan dialirkan hingga menjadi kotoran. Pagi, siang, sore, malam, kembali ke pagi lagi, dan sebagainya.

Semuanya berputar. Semuanya mengalir. Bayangkan, jika Anda makan enak, lalu Anda sayang banget dengan makanan Anda sehingga tidak Anda keluarkan menjadi kotoran. Anda ingin BAB, tapi Anda tahan karena Anda tidak rela makanan yang sudah Anda makan itu Anda keluarkan.

Kira-kira, apa yang terjadi? Akan menjadi penyakit bukan?

Ya, sama halnya dengan uang. Jika Anda irit-irit dan Anda hemat-hemat yang cenderung Anda pelit, maka mana bisa aliran keuangan Anda sehat, kondisi finansial Anda bisa membaik.

Irit dengan pelit itu memang mirip. Tapi, berbeda. Jika Anda merasa sayang sekali jika Anda mengeluarkan uang Anda dan Anda takut uang Anda berkurang, lalu Anda merasa menderita ketika Anda mengeluarkan uang itu, padahal untuk kebutuhan hidup Anda, anak Anda, istri Anda, atau keluarga Anda sendiri, itu artinya pelit.

Tapi, jika Anda prihatin menghemat uang Anda yang nantinya untuk kebutuhan lainnya yang menurut Anda lebih penting lagi, Anda tahu mana yang menurut Anda prioritas, ini bisa disebut tirakat untuk berhemat guna kesejahteraan hidup Anda kelak.

Biasanya, pelit itu ada tujuan untuk menumpuk dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.

Nah, tanamkan dulu kesadaran diri bahwa berapa pun uang yang keluar dari kantong, dompet, atau rekening Anda, maka kelak pun akan terisi lagi, bahkan jumlahnya bisa jadi lebih banyak.

Alirkan saja uang Anda pada orang yang memang perlu dan berhak Anda alirkan rezeki pada mereka. Alirkan rezeki pada pedagang bakso jika Anda hendak makan bakso. Alirkan saja pada supermarket seperti indomaret, alfamart, dll jika Anda ingin belanja kebutuhan Anda di supermarket.

Alirkan saja rezekinya penjual tambal ban bila memang itu sudah seharusnya. Ya, alirkan saja. Apalagi ketika Anda sedekah, maka Anda bisa mengalirkan kepada siapa pun tak terbatas.

Dalam tulisan ini yang dibahas baru soal mengalirkan uang untuk kebutuhan hidup Anda sendiri, bukan sedekah. Kalau sedekah, ini lebih tinggi lagi tatarannya.

Sudah ah, capek nulisnya. Jika dirasa bermanfaat, silahkan bisa share.

Oh ya, untuk info kelas online Advanced Kunci Rezeki silakan hubungi 08112577758 Mbak Lisa.

Termasuk juga jika Anda ikut kelas online advanced kunci rezeki, itu artinya Anda pun mengalirkan rezeki jika memang Anda perlu belajar dengan Saya. Hehehe…

Join channel telegeram Saya https://t.me/saifussalamkuncirezeki