Tahukah Anda, Kita Sudah Terlalu Banyak Meminta?

Jika kita amati diri kita sendiri, sejak kecil, kita diajari cara berdoa oleh guru atau orang tua kita untuk meminta. Ya, kita terlalu banyak meminta. Sudah berapa kali kita minta kepada Allah?

Saat kita butuh uang, usai sholat magrib, kita minta tambah rezeki kepada Allah, usai sholat isya’ kita juga minta rezeki kepada Allah. Dan di sela antara sholat maghrib dan isya’ tersebut, terkadang di dalam batin kita, meski tak terucap, terbersit juga ada kalimat minta rezeki kepada Allah.

Bahkan, dalam satu menit, kita bisa saja minta kepada Allah beberapa kali.
Jika demikian, sudah berapa ribu, ratusan ribu, bahkan berapa juta kali kita minta kepada Allah sampai dengan usia kita sekarang?

Anda tahu saat ini adalah musim kemarau yang cukup panjang. Di beberapa belahan wilayah di negeri kita, Indonesia, sudah mulai adanya kebakaran.

Dan di beberapa desa tempat tinggal Saya, air sumur sudah mulai mengering.

Alhamdulillah, tempat Saya air masih berlimpah. Bahkan, kakak perempuan Saya yang jarak tempat tinggalnya beberapa desa dari desa Saya, terkadang juga nyuci di tempat Saya.

Apalagi rumah yang Saya tinggali adalah peninggalan almarhumah orang tua Saya. Karena Saya adalah anak terakhir, tentu, Saya perlu menjaga dan merawatnya.

Meski memang sederhana, tapi karena peninggalan orang tua, Saya berkewajiban untuk menjaganya. Apalagi masih ada 1 Kakak perempuan Saya juga masih tinggal di sini.

Tentunya butuh teman karena beliau sudah tak bersuami dan anaknya masih kuliah di luar kota.
Ya, di saat orang-orang butuh air karena kekeringan, alhamdulillah di rumah Saya air berlimpah. Di rumah mertua Saya juga air sudah mulai berkurang dan sudah mulai pakai PAM.

Ketika Saya tahu di beberapa daerah dekat dengan tempat tinggal Saya mulai air berkurang, Saya pun merenung. Bagaimana saya tidak bersyukur?

Bagaimana Saya tidak berterima kasih kepada Allah? Bagaimana Saya tidak benar-benar mensyukuri air berlimpah di saat orang-orang lain malah kekurangan air?

Ya, karena air sangat penting dan sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok bagi manusia, bukan? Hanya dengan 1 peristiwa itu saja, Saya bisa menciptakan rasa bahagia yang mendalam.

Rasanya tak pantas Saya minta-minta kepada Allah. Semuanya sudah diberi. Semuanya sudah ada. Semuanya sudah tercukupi.

Jika Anda merasa hidup Anda tak bahagia, Anda merasa hidup Anda serba kekurangan, Anda merasa punya hutang. Coba tengok orang-orang lain yang nasibnya tidak sama dengan Anda. Nasibnya lebih buruk dengan Anda.

Uangnya lebih sedikit dibanding Anda, hutangnya lebih banyak ketimbang Anda. Lalu, merenunglah. Dan syukuri 1 peristiwa saja. Syukuri 1 hal saja dengan syukur yang mendalam, maka Anda akan merasakan keberlimpahan yang luar biasa.

Dan bila selama ini Anda merasa sial, merasa punya nasib buruk, merasa kekurangan, merasa tak banyak uang, sebabnya hanya satu. Anda salah fokus.

Arahkan fokus Anda pada kebersyukuran, maka Anda akan lebih mudah tenang, Anda lebih mudah damai, Anda lebih gampang bahagia.

Sebab, kebahagian dan ketenangan batin akan mengundang berbagai rezeki dalam bentuk apa pun.
Dan jika Anda masih banyak meminta, itu juga pertanda, Anda sebenarnya masih berkekurangan. Anda belum merasa berlimpah. Padahal, keberlimpahan itu sudah ada dan sudah menyertai hidup Anda.
Tinggal Anda sadari dan syukuri saja. Sesimpel itu.

Apakah meminta kepada Allah salah? Tidak. Itu tidak salah. Sangat boleh, bahkan itu juga perintah Allah.
Saya juga tentunya masih minta kepada Allah. Tapi, sudah mulai jarang. Dan tidak sesering dulu.
Ini hanya soal level kesadaran saja.

Jika Anda masih meminta kepada-Nya, itu berarti level kesadaran Anda masih di situ. Namun, jika sekarang saya lebih memilih bersyukur ketimbang meminta, di sinilah level kesadaran Saya saat ini.

Bukan berarti tingkat kesadaran Saya sudah baik ketimbang Anda, sama sekali bukan. Bisa saja justru level kesadaran Anda jauh lebih baik ketimbang Saya.

Sebab, sampai sekarang, saya pun masih berproses dan berproses dengan tetap meminta bimbingan kepada Sang Ilahi. Dan di sinilah Saya meminta kepada-Nya.