Uangmu Tak Akan Ke Mana – Mana

Kemarin, Saya buat status singkat tentang jika ada orang yang berhutang kepada Anda, lalu Anda ada dorongan hati untuk membantu memberikan pinjaman, maka silahkan Anda tolong.

Dengan catatan, berikan saja pinjaman dengan jumlah nominal uang yang kalau uang itu tidak balik, Anda tidak sakit hati. Artinya, mau dikembalikan ya alhamdulillah, tidak ya tak masalah.

Sebab, soal hutang piutang yang berhubungan dengan uang, sangat sensitif. Karena itu bisa merusak hubungan saudara, tetangga, teman, dan kerabat.

Lalu, Anda mungkin bertanya, kalau Saya tidak berikan pinjaman sesuai dengan yang diminta, Saya dibilang pelit dan nggak mau bantu dong?

Anda bisa bilang saja begini, “Baik, Saya akan bantu, tapi tak bisa sesuai dengan jumlah nominal yang kamu minta. Saya hanya bisa bantu sekian. Dan ini sesuai dengan kondisi saya saat ini, tidak bisa lebih. Maaf.”

Kondisi di sini ya menyangkut kondisi batin Anda, kondisi keikhlasan dan kerelaan hati Anda. Sebab, jika Anda bantu semuanya, tapi hati Anda tak ikhlas ya percuma saja.

Tidak ada kenyamanan di dalam diri Anda. Niat Anda bantu orang itu kan mulia, tapi ya Anda juga harus bahagia, bukan merana.

Tetap selalu jaga kebahagiaan dan kewarasan Anda sendiri.

Lalu, ada pertanyaan lagi, bagaimana agar bisa ikhlas karena sudah terlanjur memberi bantuan pinjaman dan ketika ditagih, orangnya selalu menghindar?

Saya berikan 1 teknik di sini. Anda lakukan komunikasi di wilayah quantum.

Caranya gampang. Dalam kondisi rileks, santai, lalu pejamkan mata Anda dan bayangkan serta rasakan orangnya ada di depan Anda.

Selanjutnya, ajak bicara. Minta dia untuk mengembalikan uang Anda. Doakan juga agar rezekinya berlimpah agar dia bisa mencicil hutangnya kepada Anda.

Anda ajak bicara biasa saja yang intinya untuk mengembalikan uang Anda. Anda boleh lakukan kapan Anda mau.

Setelah melakukannya, lupakan. Jangan terlalu berharap pada hasilnya.

Selebihnya biar Allah yang ngurusin. Anda tak usah ngatur-ngatur apa yang di luar kendali Anda.

Kendalikan saja apa yang bisa Anda kendalikan, yaitu pikiran, perasaan, dan tubuh Anda. Selebihnya, di luar diri kita dan kita tak bisa mengendalikannya. Biarkan saja.

Selanjutnya, masih ingat status Saya tentang semuanya adalah pertukaran energi? Jika sudah lupa, silahkan cari di postingan saya yang lain.

Begini, segalanya itu adalah pertukaran energi. Jika Anda sudah terlanjur memberi pinjaman orang dan dia belum bayar-bayar juga hutangnya, ya berlatihlah untuk merelakannya.

Sebab, jika Anda mengeluh, kok hutangnya nggak dibayar-bayar sih. Kapan hutangnya si A dibayar. Padahal dia punya uang lho kok nggak mau bayar, dan sebagainya.

Pernyataan semacam itu adalah keluhan. Dan keluhan justru malah mendatangkan keburukan.

Berlatih saja untuk merelakannya, niatkan dan yakini bahwa nanti akan ada peluang rezeki lain yang lebih banyak dan lebih besar

Dan justru, ketika kita merelakannya, malah datang rezeki yang jauh berkali lipat dari hutangan yang Anda pinjamkan kepada orang itu.

Ilustrasinya begini, saat Anda memberi pinjaman, Anda mengeluarkan energi poitif. Lalu, jika Anda mengeluh, maka energi positif itu sudah Anda tukarkan menjadi energi negatif berupa keluhan.

Alhasil, yang Anda dapatkan ya capek dan lelah semata.

Beda cerita jika Anda merelakannya, mengiklhaskannya, maka Anda tetap bisa memancarkan energi positif. Energi positif Anda tukarkan dengan energi positif, ya maka hasilnya positif.

Lalu, entah bagaimana caranya, ketika Anda sudah memancarkan energi positif, dan sini Anda menang karena energi yang Anda keluarkan tetap positif.

Di sinilah keajaiban bisa terjadi.

Alam semesta akan berkonspirasi untuk membukakan jalan pintu rezeki tak disangka-sangka dari mana jalannya.

Maka, perlu berlatih untuk merelakan. Bahkan, Anda doakan orang yang Anda beri hutangan itu rezekinya berlimpah, hidupnya bahagia, dan penuh dengan kemakmuran.

Dalam kondisi itu, Anda menjadi orang luar biasa.

Dan yang jelas, uang yang Anda keluarkan untuk memberi pinjaman orang lain, dia tak ke mana-mana, dia tidak hilang.

Justru malah bisa berlipat ganda ketika Anda bisa dalam kondisi menerima, rela, dan ikhlas.