Seret Rezeki Karena Nyakiti Diri Sendiri

Seret Rezeki Karena Nyakiti Diri Sendiri – Terkadang, ada orang yang merasa hidupnya baik-baik saja. Merasa tidak menyakiti orang lain, tidak berbuat jahat pada orang lain, bahkan, merasa berbuat baik pada orang lain, tapi rezeki kok seret ya?

Mungkin, di antara Anda ada yang demikian. Atau saudara, tetangga, atau teman Anda sendiri mengalaminya.

Nah, ini yang tidak banyak orang pahami. Jika sudah merasa demikian, tapi kok rezeki masih saja seret, bisa jadi karena suka nyakiti diri sendiri.

Dan ini yang tidak banyak orang pahami. Mungkin, di antara Anda ada yang masih suka merasa bahwa uang kok susah ya.

Saat pandemi begini, kerjaan kok sulit ya. Sudah bangun usaha berkali-kali, tapi kok selalu gagal ya.

Ketika Anda punya pikiran demikian, itulah yang mensabitase diri Anda sendiri.

Akan menjadi percuma jika Anda tidak menyakiti orang lain, tidak berbuat jahat pada orang lain, bahkan suka membantu orang lain, tapi Anda masih sering menyakiti diri Anda sendiri dengan cara tersebut, ya sudah.

Selamanya rezeki Anda pun seret. Anda tidak sadar bahwa yang Anda rasakan adalah penderitaan.

Dengan jebakan pikiran Anda sendiri. Dengan sudut pandang Anda yang sempit dan Anda selalu berafirmasi bahwa hidup susah, uang sulit didapat, kerjaan tak dapat-dapat, bisnis gagal terus, dan lain sebagainya.

Padahal, rasa itu adalah doa yang sesungguhnya. Apa yang Anda rasakan dan apa yang Anda pikirkan, itu pun bagian doa.

Ketika Anda berpikir bahwa rezeki seret, itu berdampak pada rasa negatif di dalam diri Anda. Dan itu pula yang menyebabkan diri Anda menderita.

Soal rasa adalah doa, itu juga sudah dibahas di buku digital “Bongkar Rahasia Doa Lebih Gampang Terkabul”

Jika Anda ingin miliki, boleh lakukan pemesanan di link ini .

Jadi, jangan suka menyakiti diri Anda dengan pikiran-pikiran Anda sendiri dan dengan perasaan Anda sendiri.

Meski kenyataannya mungkin ada di antara Anda ada yang kesulitan rezeki, mulai kurang perasaan rasa kekurangan atau kesulitan rezeki.

Ganti saja dengan rasa bersyukur.