Sepertilah Anak-anak

Jujur, saya kangen sekali masa kanak-kanak. Terkadang, senyum-senyum sendiri ketika teringat tingkah saya di masa kecil.

Apalagi kalau dengar cerita dari Saudara Saya, saat Saya masih kecil itu bagaimana. Jadi, pengen tertawa geli.

Ya, begitulah masa kanak-kanak. Di saat itulah kita bisa bermain, lebih banyak bersenang-senang, seringkali bisa tertawa lepas, dan benar-benar bisa menikmatinya.

Mau nangis ya tinggal nangis sekeras-kerasnya, mau tertawa ya tertawa sebebas-bebasnya. Tak ada batasan.

Tentunya, meski secara usia kita sudah tak lagi seperti anak-anak, tapi di dalam diri kita juga masih ada kepribadian kanak-kanak.

Namun, di sini yang saya bahas bukanlah sifat kekanak-kanakan dan tidak mendewasakan yang bisa berdampak kurang baik dalam hidup.

Yang saya bahas dan saya tekankan adalah kebahagiaan di masa kanak-kanak. Suka cita di masa kecil.

Ya, seringkali kita terlalu tegang dalam menjalani hidup. Tidak bisa seperti hidupnya saat kita masih kecil. Menikmatinya.

“Ya iyalah, anak-anak kan tidak ada beban. Tak ada tanggungan. Tak ada masalah,” siapa bilang mereka tak ada beban? Siapa bilang mereka tak ada tanggungan. Siapa bilang mereka tak ada masalah?

Tentu, mereka juga punya beban, punya tanggungan, dan juga punya persoalan dalam hidupnya sesuai dengan tingkatan dan levelnya.

Nah, yang menjadi persoalan kita, selaku manusia yang secara fisik dewasa, bisakah kita bisa seperti anak-anak ?