Sahabat, Masihkah Dirimu Membeli Uang dengan Ritual Ibadah?

Jika Anda seorang muslim, tentu sangat familiar dengan yang namanya sholat duha, amalan rezeki, sholat tahajud yang dipakai untuk rezeki, dan sebagainya.

Berbagai amalan itu diyakini untuk menarik rezeki. Jawabannya, adalah bisa iya, bisa juga tidak. Karena ada orang yang amalan atau wiridnya kenceng, masih saja susah keuangan.

Namun, ada juga orang yang amalannya kenceng, uangnya gampang. Lalu, apa yang membedakannya?

Salah satu yang membedakannya adalah kesadaran. Artinya, orang yang gagal menarik rezeki dengan ritual ibadah, mereka mindsetnya masih mindset miskin, kere, merasa susah uang, dan sebagainya.

Sedangkan, orang yang berhasil, kesadarannya adalah berserah, mendekatkan diri pada sang ilahi.

Terlepas itu semua, sejatinya begitu banyak orang yang membeli uang dengan ritual ibadah. Banyak yang mengamalkan ini dan itu yang tujuannya agar rezekinya lancar, agar punya banyak uang, dan sebagainya.

Jika memang kesadarannya masih di situ, ya tak masalah. Silahkan saja. Karena memang banyak orang yang demikian.

Mungkin juga Anda yang sedang baca tulisan ini.

Akan tetapi, jika Anda ingin naik level, maka ibadah itu bukan untuk membeli uang, bukan untuk membeli rumah, bukan untuk membeli mobil, dan bukan untuk membeli apa pun.

Ibadah itu tujuannya untuk melebur pada sang ilahi. Untuk berbisik mesra pada-Nya. Bukan untuk ditukarkan dengan hal-hal dunia.

Jujur, saya sendiri juga masih berlatih dalam hal ini. Setidaknya saya sadar bahwa dulu saya seringkali melakukan ini, yakni membeli uang dengan ritual ibadah.

Saya ingin menjadi manusia yang naik level.

Saat kita bisa beribadah dengan nikmat, dengan indah, maka kita bisa lebih nyaman dengan ibadah kita.

Karena di saat kita melakukan ritual ibadah hanya demi uang atau rezeki, maka biasanya entah bagaimana rasanya, ibadah kita seolah seperti tidak powerfull.

Ada rasa nyesek dan tidak nyaman. Jika selama ini ibadah yang kita lakukan terasa tidak nyaman karena ada hal yang kita hajatkan, bisa saja niat kita ibadahnya adalah untuk membeli uang, membeli rezeki, dan sebagainya.

Oh ya lupa. Satu lagi. Di saat kita mampu beribadah dengan nyaman, mampu melebur dengan-Nya, menikmati ibadah kita, maka entah bagaimana ceritanya, bonusnya banyak banget.

Kerjaan lancar, rezeki bisa lancar, hajat dimudahkan, dan sebagainya. Maka, yuk, belajar nikmati ritual ibadahmu, bukan semata-mata untuk membeli uang, rezeki, dan apa pun itu.

Anda boleh setuju atau tidak dengan apa yang saya tuliskan. Atau ingin menyanggah pun, silahkan.

Oh ya, ini adalah bagian isi dari buku digital saya yang berjudul “Jurus Terlarang Menarik Uang”

Jika ingin tahu tentang ebook ini, bisa langsung cek linknya dengan klik gambar ini

Digital Book Jurus Terlarang Menarik Uang