Cara Bersyukur yang Benar Itu Begini …
“Bukannya tidak bersyukur, tapi…..” “Saya bersyukur dapat uang segini, yang penting sudah bisa makan,” dll. Pernah mendengar ucapan syukur begitu atau semacamnya? Coba analisis, saat berucap demikian, perasaan apa yang muncul? Apakah perasaan memberdayakan ataukah tidak?
Kebanyakan, orang yang bersyukur dengan cara itu, hidupnya sedang tidak baik-baik saja. Ya, mereka itu sebenarnya mengeluh, tapi dibungkus dengan bersyukur.
Nah, inilah yang menjadi persoalan dalam hidup mereka.
Bersyukur itu adalah kondisi berdaya, bersyukur itu adalah mental orang berlimpah, bersyukur itu adalah orang yang berkecukupan.
Kalau merasa sudah bersyukur, tapi kok hidupnya belum juga berubah, berarti cara bersyukurnya tidak benar. Dan tentu saja, perlu diperbaiki.
Mungkin anda juga ingin membaca : Sudah Kaya , Jadi Magnet Uang , Hati-hati menyakiti istri bikin seret rezeki , cara memperbaiki keuangan anda
Lalu, bagaimana cara bersyukur yang benar? Saya berikan contoh “Terima kasih atas rezekiku hari ini ya Allah. Saya yakin besok jadi berlipat-lipat,” “Terima kasih atas rezekiku hari ini ya Allah, Saya izinkan segala kebaikan dan keberlimpahan selalu hadir dalam hidupku,”
Itu adalah beberapa contoh saja. Tentu, kedua contoh tersebut jauh lebih memberdayakan dibanding dengan 2 contoh di awal yang saya sebutkan.
Sekali lagi, bersyukur itu memberdayakan. Kalau diri belum berdaya kok ngaku sudah bersyukur, itu bisa saja sebenarnya Anda mengeluh, tapi dibalut dengan kata syukur.
Dan orang-orang yang bersyukurnya belum memberdayakan, biasanya jauh lebih banyak mengeluhnya ketimbang berseyukurnya. Sudah terlatih mengeluh daripada bersyukur.
Karena sudah terbiasa mengeluh, makanya bersyukurnya menjadi tidak sebenar-benarnya berseyukur, tapi mengeluh yang dibalut dengan syukur.
Silahkan dipahami dan renungi ya sahabat.