Berlatih Hidup Di Saat Kini Dan Di Sini
Kemarin, Saya membuat status tentang judul tulisan ini. Dan ada yang belum paham. Maka, Saya jelaskan di status yang cukup panjang ini. Silahkan simak baik-baik agar tahu dan paham
Begini, pada dasarnya lintasan pikiran manusia, menurut Deepak Chopra, salah seorang ilmuwan, setiap harinya 60.000-70.000 lintasan pikiran.
Dan sayangnya, 70% pikiran kita adalah negatif. Artinya, secara alamiahnya, pikiran kita sudah banyak negatifnya
Padahal, pikiran itu mempengaruhi emosi, perasaan, dan fisik. Karena pikiran kita melakukan lintasan puluhan ribu kali, maka kita cukup sulit untuk mengondisikan pikiran kita.
Lintasan pikiran maksudnya adalah kita berpikir, entah disadari atau tidak, tentang segala hidup kita
Saat Anda membaca status ini, bisa saja pikiran Anda tidak tertuju pada status saya, tapi melintas ke masa lalu, mungkin kerjaan Anda yang belum beres, pakaian yang belum dicuci, lantai yang belum disapu, dan sebagainya
Atau sebaliknya. Pikiran Anda melintas ke masa depan. Mungkin persoalan hutang Anda yang belum beres, nanti sore mau masak apa untuk buka, THR kapan diberikan, dan sebagainya
Ya, pikiran kita melintas ke masa depan dan masa lalu. Masa lalu di sini adalah waktu yang sudah terlewat. Bahkan, satu detik yang lalu juga termasuk masa lalu.
Bayangkan, begitu gaduhnya pikiran kita sehingga kita sebenarnya tak menyadari bahwa kita sangat jarang hidup di saat ini, di sini, dan kini.
Ketika Anda membaca tulisan ini, tapi pikiran Anda ke mana-mana, itu artinya Anda tidak hidup di saat kini dan di sini.
Lha wong mata Anda jelas-jelas melihat layar HP atau laptop Anda saat ini, tubuhnya juga di sini, tapi pikiran Anda yang tak berada di sini dan di saat ini.
Malah pikirannya melintas ke mana-mana. Itulah yang tak banyak orang sadari.
Itu artinya, selama kita hidup bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun hingga sekarang, berapa persen Anda menyadari Anda bisa hidup di saat ini dan kini.
Kita seringkali, termasuk juga saya sendiri, belum benar-benar bisa untuk hidup di masa kini dan di sini.
Itulah kenapa, kita seringkali hidup dalam kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, dan berbagai perasaan yang tak memberdayakan lainnya.
Ingat, pikiran mempengaruhi emosi dan perasaan.
Itu sebabnya pula, banyak orang yang sholatnya tidak bisa khusyuk. Karena saat sholat, pikirannya melintas ke mana-mana. Jujur, Saya juga masih begitu.
Oleh karenanya, kita perlu berlatih untuk hidup di saat ini, di sini, dan kini. Caranya bagaimana?
Sadari dulu bahwa fitrahnya pikiran memang melintas ke sana ke sini. Kita tak bisa mengaturnya sesuai harapan kita.
Yang bisa kita lakukan adalah berlatih, bagi Anda yang belum pernah berlatih. Caranya sangat simpel sebenarnya.
Sering-sering saja sadari diri Anda. Jika Anda saat ini sedang membaca tulisan ini, maka sadari.
Oh, saya sedang baca status ini, maka alihkan pikiran Anda hanya ke tulisan ini.
Ketika Anda sedang naik kendaraan, oh ya saya sedang naik kendaraan. Maka alihkan pikiran Anda pada kendaraan Anda, dan sebagainya.
Jika memang terasa sulit, cara yang paling mudah adalah, Anda fokuskan dulu ke nafas Anda. Keluar masuknya nafas Anda,
Amati saja keluar masuknya nafas Anda. Dan Anda pun bisa menyadari bahwa Anda sedang mengamati keluar masuknya nafas Anda.
Jika Anda sedang tidak hidup di sini dan kini, begitu tersadar, segera amati saja pernafasan Anda. Amati dan sadari keluar masuknya nafas Anda. Sesimpel itu.
Meskipun simpel, bagi yang belum terbiasa, ini juga tidak mudah. Itulah kenapa, perlu dilatih. Saya sendiri juga masih berlatih.
Jadi, mulailah berlatih untuk hidup di sini, kini, dan saat ini. Karena dengan begitu, kita bisa hidup lebih tenang, lebih damai, dan lebih bahagia.
Karena hidup Anda bukan dalam persoalan yang selama ini Anda alami tanpa Anda sadari. Share jika bermanfaat
Join dan follow channel telegram dan Instagram Saya, klik link di bawah ini
Channel Telegram https://t.me/saifussalamkuncirezeki
Instagram https://www.instagram.com/saifus_salam/