Bagaimana Bisa Bahagia, Lha Wong Sering Ditagih Hutang Kok

Bagaimana Bisa Bahagia, Lha Wong Sering Ditagih Hutang Kok – Begitulah salah satu chat yang masuk ke Saya. Jujur, saya cukup geram jika dicurhati soal hutang.

Sebab, begitu banyak orang yang masalahnya adalah hutang, tapi tak kunjung selesai. Tak punya jalan keluar harus bagaimana.

Ah, sudahlah. Biarkan saya sampaikan di status Saya ini. Semoga Anda yang punya hutang juga bisa mendapatkan manfaat dari apa yang saya tuliskan di sini.

Begini, begitu banyak orang yang ruwet karena pikirannya sendiri, karena masa depan yang belum jelas seperti apa.

Atau meruwetkan masa lalu yang belum juga bisa move on. Dan berbagai persoalan lainnya.

Begini, sudah sering kali saya katakan bahwa hidup itu bergantung pada fokusnya ke mana sebenarnya.

Dan jika Anda paham betul, bahasa alam semesta itu adalah rasa, rasa itulah doa yang sesungguhnya.

Apa yang Anda pikirkan, itu juga berdampak pada rasa apa yang Anda akses setiap harinya.

Jika Anda fokusnya pada hutang, pikirannya pada hutang yang belum juga terselesaikan, ya jadi masalah dalam hidup Anda

Dan satu lagi, perasaan tak bisa diisi dengan 2 hal, positif dan negatif. Kalau yang terisi adalah negatif, maka rasa positif tak ada. Begitu juga sebaliknya.

Nah, sekarang, jika yang dipikirkan adalah soal ditagih hutang, dan yang dipikirkan adalah itu, maka akan berdampak pada perasaan tak nyaman.

Takut, cemas, khawatir, gelisah, dan berbagai perasaan tak memberdayakan lainnya. Kenapa bisa begitu?

Ya, karena arah fokusmu salah Maemunah……. eh, siapa pula itu Memunah. Entahlah. Hehehe…

Kalau fokus Anda, pikiran Anda pada masalah, ya mustahil Anda bisa menciptakan kebahagiaan.

Lantas, apa yang seharusnya diperbuat? Ya, alihkan saja fokusnya.

Fokuslah pada hal-hal yang bisa Anda syukuri. Nah, kan, lagi ada masalah malah disuruh bersyukur. Susahlah Mas Salam

Susah karena belum terlatih. Sebab, dirimu sudah sering ngeluh Markonah, sering berkeluh kesah, sering mengakses rasa tak nyaman.

Nah, siapa jua ini Markonah. Hehehe… Ah, biarin lah

Pokoknya, berlatih dulu untuk bersyukur.

Lha wong lagi susah kok disuruh bersyukur. Ini gimana ceritanya.

Begini, kalau bersyukurmu bersyarat, ya mampus. Bersyukur kok di saat dapat uang, bersyukur kok lagi dapat rezeki, bersyukur kok di saat hutang sudah terbayarkan, itu semua bersyukur bersyarat yang membuatmu menderita

Kenapa tidak berlatih untuk bersyukur pada dirimu sendiri.

Berterima kasih pada dirimu. Berterima kasih pada matamu yang masih bisa melihat dan bisa baca tulisan ini, bersyukur pada tanganmu yang masih berfungsi, bersyukur pada hidungnmu yang masih berfungsi, jantungmu yang masih berdenyut, hingga aliran darahmu yang masih lancar hingga sekarang

Pernah melakukan itu? Kalau belum, lakukan sekarang juga. Dan jika sudah pernah, seberapa sering melakukannya dalam sehari?

Ingat, bersyukur dulu, bahagia kemudian. Begitulah cara mudah saya untuk bisa menciptakan rasa bahagia, gembira, dan suka cita, yakni dengan bersyukur

Sesekali, minta maaf juga pada dirimu karena selama ini suka dan seringkali mengakses rasa kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran sehingga membuat dirimu menderita dan sengsara

Bagaimana, sudah paham Maemunah dan Markonah? Kalau belum paham, baca lagi ya. Belum paham juga, baca sampai minimal 3 kali

Kalau perlu 10 x bacanya. Sebab, di saat mengulanginya, Anda akan dapat pemahaman yang utuh dan mendalam.

Sudah dulu ya. Kepanjangan nanti tulisannya. Dan maaf jika ada yang tersinggung, tersindir, dan tertampar mukanya dengan tulisan ini

Oh ya, share jika bermanfaat!

Satu lagi, yang belum dapat digital book Rahasia Magnet Uang Gratis, bisa langsung klik link ini Magnet Uang