Berdoa Itu Jangan Ngotot
Sahabat, tahukah Anda bahwa begitu banyak orang yang doanya itu ngotot.
Dan lebih parah lagi, mereka tak sadar bahwa berdoanya itu memaksakan kehendak-Nya. Harus terkabul, harus diijabah, harus terwujud.
Ditambah lagi ketika tahu dalil soal berdoa pada-Nya, pasti dijawab (dikabulkan). Saat mengetahui akan dalil ini, maka ngototnya semakin menjadi-jadi. Ini juga yang menjadi persoalan.
Semakin ngotot ketika berdoa, maka semakin menderitalah hidupnya. Terbukti, banyak orang yang berdoa selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tapi belum juga terkabul.
Apa alasannya? Ya, karena terlalu berharap kalau doanya harus terkabul. Dan tanpa disadarinya, doa yang semacam itu sama dengan menyuruh-nyuruh Tuhan, ngatu-ngatur Tuhan.
Bukankah ini kekeliruan dan kepekokan kuadrat? Hehehe… maaf, agak kasar istilahnya.
Mungkin, memang ada orang yang berdoa dengan cara ngotot seperti ini dan terkabul. Tetapi, sayangnya lebih banyak orang yang tidak terkabul doanya dengan cara ini.
Dan lebih disayangkan lagi, ketika sudah merasa menderita, justru doa dengan cara begitu malah diterus-teruskan.
Parahnya lagi, mencari berbagai amalan, wirid, lelaku, atau apa pun yang sekiranya agar doa atau hajatnya terkabul.
Akan tetapi, apa yang didapat? Lelah, capek, dan malah justru penderitaaannya kian menjadi-jadi.
Nah, jika Anda termasuk orang yang berdoanya ngotot, memaksakan kehendak, terlalu berharap yang berlebihan, maka mulai kendorkan dulu nafsu Anda
Mulai berlatih dulu kikis ego dan keakuan Anda. Mulailah untuk mengurangi rasa berharap Anda yang berlebihan agar penderitaan pun semakin terkikis.
Lalu, caranya bagaimana? Ya, mulai untuk sedikit agak cuek. Mau terkabul alhamdulillah, tidak pun ya tak masalah.
Nah, pertanyaannya, bisakah Anda bersikap demikian? Jika belum mampu, mulailah untuk berlatih.
Sebab, hidup ini hanya butuh latihan, latihan, dan latihan.
Yuk, berlatih sahabat.