Ciptakan Bahagiamu Sendiri

Guru saya mengatakan bahwa kebahagiaan sejati itu terletak dalam batin tanpa syarat apa pun. Saat bahagia bersyarat, maka bahagia ada batasannya. Padahal, jika kita mau bahagia itu tak ada limitasinya.

Kalau ada batasannya, itu namanya senang, bukan bahagia.

Bahagia itu tak ada hijabnya. Akan menjadi batasan saat diri kita membatasi dengan berbagai syarat apa pun.

Bahagia jika sudah punya uang Rp 10 juta, Rp 50 juta, Rp 100 juta, Rp 1 M, Rp 3 M, dan seterusnya. Bahagia jika hutang bisa lunas. Bahagia kalau punya rumah mewah, mobil bagus. Bahagia jika anak dan istri nurut. Bahagia jika punya pekerjaan layak dan gaji besar.

Bahagia jika, jika, dan jika.

Ya, itulah syarat-syarat tak tertulis yang selama ini kita buat-buat sendiri tanpa kita sadari. Padahal, sebenarnya bahagia itu sangat sederhana. Bukankah, slogan itu yang juga pernah Anda dengar?

Jika Anda sudah tahu bahwa bahagia itu sederhana, bahkan Anda sudah tahu caranya, kenapa tidak Anda ciptakan sendiri kebahagiaan dalam dirimu?

Malah sibuk mencari kebahagiaan di luar sana yang justru itu adalah kebahagiaan semu. Kebahagiaan sesaat, kebahagiaan terbatas, kebahagiaan yang terlimitasi.

Memang, tanpa disadari sejak kecil kita diajari untuk bahagia saat kita mendapatkan sesuatu. Bahagia di saat mendapatkan peringkat kelas, bahagia ketika mendapatkan pujian guru karena pintar, bahagia mendapatkan beasiswa, dan sebagainya.

Dan sampai sekarang, kebahagiaan yang hadir dalam diri kita pun masih bersyarat. Dan setelah syarat terpenuhi, artinya jika sudah berhasil tercapai, maka akan ada syarat-syarat lain setelahnya.

Jika selama ini bahagia kita bersyarat, bisakah kita melatih diri kita bahagia tanpa syarat?

Mungkin Anda bertanya, jika bahagia tanpa syarat, berarti kita tak boleh punya keinginan dong? Bukan begitu. Bukan berarti kita tak boleh punya keinginan. Keinginan adalah bahan bakar hidup kita sebagai manusia.

Yang menjadi dasarnya adalah keinginan kita itu jangan menjadi penyebab penderitaan kita. Itu saja. Jika Anda punya keinginan dan belum berhasil mendapatkan apa yang Anda inginkan, lalu Anda menderita secara batin.

Terlebih Anda merasa hidup sengsara dan akhirnya bisa berimbas pada penyakit fisik, siapa yang mau tanggung jawab?

Ya, Anda sendirilah ya. Masa’ Saya yang mesti tanggung jawab. Saya saja tak ngapa-ngapain Anda kok. Dimintai pertanggungjawaban.

Intinya, hidup Anda adalah tanggung jawab dirimu sendiri.

Dan Anda pun tahu (jika Anda tahu, kalau tidak ya saya beri tahu. Hehehe..), bahagia adalah syarat dari terbukanya gerbangnya gudang rezeki. Sudah buka pintu rezeki lagi.

Jika saat ini, Anda punya masalah, apa pun itu. Jangan fokus pada masalah Anda. Fokuslah bagaimana cara Anda menciptakan bahagia dalam diri Anda dulu.

Bagaimana bisa bahagia, lha wong punya masalah kok. Salah sendiri fokus pada masalahnya. Anda cuman salah fokus saja. Coba ubah fokus Anda bagaimana cara menciptakan kebahagiaan.

Jalur penciptaan bahagia setiap orang berbeda-beda. Ada yang bermain dan bercanda dengan anak istrinya, ada yang suka nyanyi jelas atau nggak jelas, baru bahagia, ada yang dengerin sholawat bisa bahagia (kalau ini hobi Saya), dan sebagainya.

Seperti slogan, bahagia itu sederhana dan bisa diciptakan. Kalau Anda bisa menciptakan bahagia Anda, ya ciptakan sekarang.

Dan cara bahagia lainnya termudah, tapi banyak yang jarang lakukan adalah dengan bersyukur. Ini juga seringkali Saya sampaikan.

Syukur dulu, baru bahagia bisa tercipta. Bukan bahagia karena mendapatkan, baru bersyukur. Kalau ini yang sering orang lakukan.

Sampai-sampai lupa, tak tahu, atau tak sadar bahwa bersyukur adalah salah satu jalan tercepat terciptanya kebahagiaan. Bahkan, kedamaian dan ketenangan bisa terbentuk.

Di situlah rezeki Anda akan diturunkan. Rumusnya adalah, bahagia bisa mengundang rezeki. Sebaliknya, rasa tak nyamanlah yang menjauhkan rezeki.

Yuk, berlatih menciptakan kebahagiaan di dalam diri. Saya juga masih berlatih lho ya. Jangan dikira saya sudah hebat. Bahkan, bisa saja Anda adalah orang yang lebih hebat dibanding Saya.

Sudah ah, capek ngetiknya. Anda juga capeknya kan? Sudah dulu ya.

Semoga bermanfaat. Kalau mau dishare , monggo. Nggak pun tak apa. Tapi, masa’ sih nggak dishare. Hehehe. Ngarep….

Oke, yuk berlatih selalu sahabat.